STOP PACARAN and SEX BFORE MARRIED... AVOID to ABORTION...!!!

Saturday, February 25, 2012

"Buttu Kabobong ini sudah jadi simbol Enrekang"

Mengintip Celah Eksotik Buttu Kabobong
Belum akan sempurna perjalanan Anda ke Desa Mendatte Kab. Enrekang tanpa pernah menikmati keeksotisan pemandangan Buttu Kabobong atau bukit yang menyerupai kelamin wanita. Walau sekadar mengintip dari celah kaca mobil yang Anda tumpangi sekalipun saat melintas di Desa Mandatte

ENREKANG, FAJAR -- Udara sejuk langsung terasa begitu kendaraan yang saya tumpangi masuk ke wilayah Desa Mandatte Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang sekira pukul empat

sore. Pemandangan yang terlihat adalah hamparan gunung di sisi kiri-kanan jalan yang begitu mempesona.

Sesekali ada beberapa permukiman warga yang letaknya persis di tepi jalan poros

Enrekang-Toraja ini. Jalan tanjakan dan berkelok-kelok sambung menyambung seolah tiada ujungnya.

Butuh waktu sekira 20 menit

perjalanan dari kota Enrekang untuk menuju lokasi yang akan saya singgahi menikmati keindahan Buttu Kabobong. Di Desa Mandatte,

Kecamatan Anggeraja ini, ada beberapa titik yang bisa dijadikan persinggahan untuk melihat pemandangan Buttu Kabobong di seberang sana. Mulai dari Restoran Puncak Indah, Bukit Kenangan, ataupun

Restoran Bukit Indah, dan Villa Bambapuang.

Namun kunjungan kali ini saya menyempatkan singgah di Villa Bambapuang yang lebih dikenal dengan sebutan Resting House untuk menikmati pemandangan indah ini.

Lokasinya tidak jauh dari Masjid Ridha Allah, Kotu. Persis di tepi jalan dengan sedikit tanjakan di sebelah kiri, Villa Bambapuang siap menjadi lokasi persinggahan. Dari tempat ini terhampar pemandangan Buttu Kabobong dengan view sempurna tanpa halangan.

Posisi saya hampir sejajar dengan

lembah yang menyerupai kelamin perempuan itu. Jaraknya sekira 8 km di depan sana. Karena bentuknya yang mirip kelamin perempuan itulah

gunung tersebut disebut Buttu Kabobong. Sementara lokasi Villa Bambapuang ini masih merupakan kawasan Gunung Bambapuang yang lokasinya persis di belakang vila.

Berada di vila ini seolah

menaklukkan dua gunung sekaligus, gumam saya dalam hati. Fantasi saya sempat melayang kemana-mana tatkala memandang pahatan alami sang pencipta itu. Sungguh eksotis dan menakjubkan ciptaan tuhan. Apalagi udara Desa Mandatte cukup sejuk menusuk ke sela kulit.

Di bawah sana hilir mudik kendaraan mulai ramai. Rata-rata adalah kendaraan yang menuju Toraja dan Duri Kompleks. Beberapa pengendara motor menyampatkan diri menepi dan mengabadikan gambar mereka dengan latar Buttu Kabobong.

Demikian juga sebuah kendaraan APV Sport yang ditumpangi lima gadis belia yang berumuran sekira 22-25 tahun. Kulitnya putih dengan sedikit logat menandakan rombongan ini dari luar Sulsel dan nampaknya akan menuju Toraja.

Pegawai Dinas Perhubungan dan

Pariwisata Enrekang, Abd Rahman Syah yang menemani saya ke Villa Bambapuang menyampaikan bahwa setiap sore tempat ini memang bakal ramai dikunjungi.

Setiap pengendara yang lewat bakal singgah memanfaatkan momen sore untuk berfoto. Apalagi jika beruntung, ada siluet cahaya matahari yang menambah keeksotisan Buttu Kabobong di seberang sana. "Buttu Kabobong ini sudah jadi simbol Enrekang sampai keluar negeri," ujarnya. (*)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Statistik

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Teman