SEJARAH TERBENTUKNYA KABUPATEN ENREKANG
Sejak abad XIV, daerah ini disebut
MASSENREMPULU
yang artinya meminggir gunung atau menyusur gunung, sedang sebutan
Enrekang dari ENDEG yang artinya NAIK DARI atau PANJAT dan dari sinilah
asal mulanya sebutan ENDEKAN. Masih ada arti vrsi lain yang dalam
pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam Adminsitrasi Pemerintahan
telah dikenal dengan nama “
ENREKANG” versi Bugis sehingga jika dikatakan bahwa Daerah
Kabupaten Enrekang adalah daerah pegunungan, sudah mendekati kepastian sebab jelas bahwa
Kabupaten Enrekang
terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung menyambung mengambil
± 85 % dari seluruh luas wilayah yang luasnya ± 1.786.01 Km².
Pada mula terbentuknya
Kabupaten Enrekang yang telah mengalami beberapa kali pergantian Bupati sampai sekarang, antara lain :
Periode 1960 – 1963 dijabat oleh ANDI BABBA MANGOPO
Periode 1963 – 1964 dijabat oleh M. NUR
Periode 1964 – 1965 dijabat oleh M. CAHTIF LASINY
Periode 1965 – 1969 dijabat oleh BAMBANG SOETRESNA
Periode 1969 – 1971 dijabat oleh ABD. RACHMAN, BA.
Periode 1971 – …… dijabat oleh Drs. A. PARAWANSA (Pjs.)
Periode 1971 – 1978 dijabat oleh MUCH. DAUD (± 2 Thn masa non Fictive )
Periode 1978 – 1983 dijabat oleh H. ABDULLAH DOLLAR, BA.
Periode 1983 – 1988 dijabat oleh M. SALEH NURDIN AGUNG
Periode 1988 – 1993 dijabat oleh H. M. AMIN SYAM
Periode 1993 – 1998 dijabat oleh H. ANDI RACHMAN
Periode 1998 – 6 Oktober 2003 dijabat oleh Drs. H. IQBAL MUSTAFA Wakil Bupati Drs. ZAINI BADAWING
Periode 2003 – 2008 dijabat oleh Ir. H. LA TINRO LA TUNRUNG Wakil Bupati H. MUH. LODY SINDANGAN, SH. M.Si.
Periode 2008 (Mei s/d Oktober 2008) dijabat oleh H. MUH. LODY
SINDANGAN, SH. M.Si. (Menjabat selama 5 bulan, menggantikan H. La tinro
La Tunrung, yang ikut dalam pencalonan Bupati Periode 2008 – 2013)
Periode 2008 sampai sekarang dijabat oleh Ir. H. LA TINRO LA TUNRUNG
Wakil Bupati Drs. NURHASAN. Dilantik oleh Gubernur Provinsi Sulawesi
Selatan Syahrul Yasin Limpo pada tanggal 9 Oktober 2008, di Lapangan
Batili Abu Bakar Lambogo.
Pelantikan Bupati Enrekang yang pertama tepat pada tanggal 19 Pebruari 1960 yang juga menjadi hari terbentuknya DAERAH
KABUPATEN ENREKANG.
Kemudian tidak adillah bila kita tidak menyebutkan para mantan Pimpinan
Daerah dibidang legistalif sampai sekarang antara lain :
ANDI BABA MANGOPO (merangkap Bupati karena masih DPRD GR) Tahun 1960 –
1963 ABD. RAHMAN, BA. H. ARIFIN ALI MAHATMANTONG M. JAFAR IBRAHIM TAQWA
H.M. MIEN KAMASE JAMALUDDIN TANTI M. SALEH NURDIN AGUNG sebagai Ketua
dan Wakilnya MAYOR ABDUL LATIF. H. ABD. SAMAD MANNAN sebagai Ketua dan
Wakilnya MAYOR CHK HUSAIN GANTARAN, SH. H.M. ALI RAHIM sebagai Ketua dan
Wakilnya Drs. MUSTAFA CAWIDU dan LETKOL MUSTAFA BK. H. JK. SAWATI
(periode 1999 – 2004 ) – Periode 1999 – ….. wakilnya MAYOR CHOIRI
- Periode 1999 – 2004 Wakilnya MAYOR CHOIRI dan H. ACHMAD ANGGORO
- Periode 2004 – 2005 Wakilnya SAFRUDDIN, SH dan H. ACHMAD ANGGORO
- Periode 2005 – 2008 H. AHMAD ANGGOR wakilnya SAFRUDDIN,SH dan Drs. H. MUSTAKIM -
PEMERINTAHAN
Sebelum terbentuknya menjadi Kabupaten berturut-turut mengalami perubahan bentuk :
PERTAMA : Menurut
sejarah pada mulanya
Kabupaten Enrekang
adalah merupakan suatu kerajaan besar yang bernama MALEPONG BULAN,
kemudian kerajaan ini bersifat MANURUNG yang terdiri dari 7 kawasann
yang lebih dikenal dengan ”PITU MASSENREMPULU” yaitu :
1. ENDEKAN 2. KASSA 3. BATU LAPPA 4. DURI 5.
MAIWA 6. LETTA 7. BARINGIN
( 7 Massenrempulu ) ini terjadi kira-kira dalam abad ke XIV dan kerajaan tersebut berubah menjadi LIMA MASSENREMPULU yakni :
1. ENDEKAN 2. DURI 3. MAIWA 4. KASSA 5. BATU LAPPA ( Kira – kira abad ke XVII )
Karena Politik Devide At Impera Pemerintah Belanda memecah daerah ini
dengan adanya Surat Keputusan dari Perintah Kerajaan Belanda (KORTE
VERKLARING ) dimana kerajaan KASSA dan kerajaan BATU LAPPA dimasukkan ke
SAWITTO. Ini terjadi ± Tahun 1905 ( abad XX ), sehingga untuk tetap
pada keadaan LIMA MASSENREMPULU tersebut, maka kerajaan-kerajaan yang
ada didalamnya dipecah sehingga menjadi :
1. Kerajaan itu pada Zaman penjajahan Belanda secara Admisnitrasi Belanda menjadi Landshcap
2. Tiap Landschap dipimpin oleh seorang Arung ( Zelftbesteur ) dan
dibantu oleh SULEWATANG dan PABBICARA, ARUNG LILI tetapi kebijaksanaan
tetap ditangan Belanda sebagai Kontroleur.
FEDERASI
DURI
TALLU BATU PAPAN
ENDEKAN ( ENREKANG )
MAIWA
ALLA
BUNTU BATU
MALUA
KEDUA : Dalam zaman penjajahan sejak Tahun 1012 sampai dengan 1941
berubah kembali menjadi ”ONDER AFDELING” yang dikepalai oleh seorang
Kontroleur ( Tuan PETORO ).
KETIGA : Dalam zaman Pendudukan Jepang ( 1941 – 1945 ) ONDER AFDELING
ENREKANG berubah nama menjaddi KANRIKAN, Pemerintahan dikepalai oleh
seorang BUNKEM KANRIKAN.
KEEMPAT : Dalam zaman NICA ( NIT 1946 – 27 Desember 1949 ) kembali Kawasan Massenrempulu menjadi ONDER AFDELING ENREKANG.
KELIMA : Kemudian sejak tanggal 27 Desember 1949 sampai 1960 Kawasan
Massenrempulu berubah menjadi KEWEDANAAN ENREKANG dengan pucuk pimpinan
Pemerintahan disebut Kepala Pemerintahan Negeri Enrekang ( KPN ENREKANG )
dan meliputi 5 (lima) SWAPRAJA :
1. SWAPRAJA ENREKANG 2. SWAPRAJA ALLA 3. SWAPRAJA BUNTU BATU 4. SWAPRAJA MALUA 5. SWAPRAJA MAIWA
Adapun mantan Kepala Pemerintahan Negeri Enrekang (KPN) :
ABDUL HAKIM ABDUL RAHMAN, BA. ABDUL MADJID PATTAROPURA NUHUNG A T J O Yang menjadi catatan atau lembaran
sejarah
yang tak dapat dilupakan, bahwa dalam perjuangan atau pembentukan
Kewadanaan Enrekang ( 5 SWAPRAJA) menjadi DASWATI II / DAERAH SWANTARA
TINGKAT II ENREKANG atau KABUPATEN MASSENREMPULU. (ingat bahwa yang
disetujui kelak dengan nama Kabupaten Dati II Enrekang mungkin karena
latar belakang historisnya).
Adapun pernyataan . resolusi tesebut :
Pernyataan Partai / Ormas Massenrempulu di Enrkeang pad tanggal 27
Agustus 1956. Resolusi Panitia Penuntut Kabupaten Massenrempulu di
Makassar pada tanggal 18 Nopember 1956 yang diketuai oleh ALMARHUM Drs.
H.M. RISA. Resolusi
HIKMA di Pare pare tanggal 29
Nopember 1956. Resolusi Raja-raja (ARUM PARPOL / ORMAS MASSENREMPULU )
di Kalosi tanggal 14 Desember 1956 Diantara Tokoh-tokoh / Sesepuh
MASSENREMPULU yang mempelopori terbentuknya
Kabupaten Enrekang antara lain :
Drs. H. M. RISA Drs. H. M. THALA H. ANDI SANTO PALISURI H. M. YASIN
ANDI MARAINTANG ANDI BASO NUR RASYID ANDI TAMBONE BOMPENG RILANGI ANRI
ENRENG ABDUL RAHMAN, BA. DAN MASIH BANYAK LAGI NAMA YANG TAK SEMPAT
DISEBUTKAN
Berdasarkan PP No. 34 Tahun 1962 dan Undang-Undang NIT Nomor 44 Tahun
1960 Sulawesi terpecah dan sebagai pecahannya meliputi Administrasi
(AFDELING) Parepare yang lebih dikenal dengan nama Kabupaten Parepare
lama, dimana kewedanaan
Kabupaten Enrekang adalah merupakan salah satu daerah diantara 5 (lima) Kewedanaan lainnya.
Selanjutnya dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959
(Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74 tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II di Sulawesi atau daerah Swatantra Tingkat II (DASWATI II), maka
Kabupaten Parepare lama terpecah menjadi 5 (lima) DASWATI II antara
lain :
DASWATI II ENREKANG DASWATI II SIDENRENG RAPPANG DASWATI II BARRU
DASWATI II PINRANG DASWATI II PARE PARE Kelima gabungan darah tersebut
dari dulu dikenal dengan nama : AFDELING PAREPARE
Dengan terbentuknya DASWATI II ENREKANG berdasarkan Undang-Undang
Nomor : 29 Tahun 1959, maka sebagai tindak lanjut pada tanggal 19
februari 1960 dilantiklah saudara H. ANDI BABBA MANGOPO sebagai Bupati
yang pertama dan hari terbentuknya DASWATI II Enrekang atau
KABUPATEN ENREKANG berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pemerintahan Daerah.
Sehubungan dengan ditetapkannya Perda Nomor : 4,5,6 dan 7 tahun 2002
tanggal 20 Agustus 2002 tentang Pembentukan 4 (empat) Kecamatan
Definitif dan Perda Nomor 5 dan 6 Tahun 2006 tentang Pembentukan 2
Kecamatan sehingga pada saat ini enrekang telah memiliki 11 (sebelas )
Kecamatan yang defenitif yaitu :
Kecamatan Enrekang ibukotanya
Enrekang
Kecamatan Maiwa ibukotanya Maroangin Kecamatan Anggeraja ibukotanya
Cakke Kecamatan Baraka ibukotanya Baraka Kecamatan Alla ibukotanya
Belajen Kecamatan Curio ibukotanya Curio Kecamatan Bungin ibukotanya
Bungin Kecamatan Malua ibukotanya Malua Kecamatan Cendana ibukotanya
Cendana Kecamatan Buntu Batu ibukotanya Pasui hasil pemekaran dari
Kecamatan Baraka diresmikan oleh Bapak Bupati Enrekang yang dihadiri
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 19 Januari 2007.
Kecamatan Masalle ibukotanya Lo’ko hasil pemekaran dari Kecamatan Alla.
Kecamatan Baroko Ibukotanya Baroko hasil pemekaran dari Kecamatan
Alla. Diresmikan oleh Bapak Bupati Enrekang, dihadiri Bapak Gubernur
Prov. Sulawesi Selatan, Para Muspida, Tokoh Agama dan Tokoh-tokoh
Masyarakat. Selanjutnya dari 12 (Duabelas) Kecamatan Defenitif terdapat
112 (seratus dua belas ) desa / kelurahan, yang terdiri dari 17
Kelurahan dan 95 desa. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Enrekang untuk
keadaan sekarang ( 2008) dalam memasuki Hari Ulang Tahun (HUT) ke 48
Kabupaten Enrekang sejumlah 168.810 terdiri dari laki-laki sebanyak
93.939 jiwa, perempuan sebanyak 92.871 jiwa dengan jumlah kepala
keluarga sebanyak 43.062.